Kau selalu menjadi titik fokus mataku,
Suaramu menjadi batas frekuensi pendengaranku,
Aroma dirimu menjadi oksigen bagi paru-paruku,
Sentuhanmu merupakan epidermis bagi kulitku,
Hanya bersama dirimu ku mampu mengecap pahit manisnya
perasaan ini.
Perasaan memilikimu dan menyayangimu dengan tulus.
Aku tidak tahu nama perasaan itu.
Tidak ada satupun buku yang menuangkannya ke dalam standar
kompetensi.
Namun, bersamamu aku kini memahaminya.
Sempurna.
No comments:
Post a Comment